Kebocoran Data Pajak Mulai Menimbulkan Dampak, Penipuan Mengatasnamakan Petugas Pajak Meningkat

oleh -370 Dilihat

Kasus kebocoran data pajak mulai dirasakan dampaknya di tengah masyarakat, dengan modus penipuan yang mengatasnamakan petugas pajak semakin marak. Pelaku penipuan memanfaatkan data pribadi yang bocor dengan berpura-pura menjadi petugas pajak dan mengarahkan korban untuk mengunduh aplikasi scam di situs yang mencurigakan, seperti https://djp.indonz.cc atau https://djponlinepajak-go.com.

Beberapa korban melaporkan bahwa mereka ditelepon di luar jam kantor dan didesak untuk segera melengkapi data mereka. Dalam percakapan, pelaku tampak meyakinkan dan memaksa korban untuk segera mengikuti instruksi, yang ujung-ujungnya mengarahkan mereka pada pemasangan aplikasi berbahaya yang bisa mencuri lebih banyak informasi.

Di media sosial, akun @secgron melalui platform X mengungkapkan adanya penjualan data NPWP yang bocor. Pada 18 September 2024, disebutkan bahwa sekitar 6 juta data NPWP diperjualbelikan oleh akun bernama Bjorka. Tidak hanya NPWP, data sensitif lainnya yang turut bocor meliputi nomor induk kependudukan (NIK), alamat, nomor telepon, email, dan informasi pribadi lainnya.

Menurut laporan, data tersebut dijual dengan harga fantastis, mencapai Rp150 juta untuk seluruh informasi yang bocor. Kebocoran data ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi masyarakat, terutama karena data-data tersebut dapat digunakan untuk keperluan penipuan dan pencurian identitas.

Pemerintah diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menangani kasus ini serta melindungi masyarakat dari risiko penyalahgunaan data pribadi.