Wanua.id – Heriyanto Lumeling, sosok yang akrab disapa Erik, adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang telah menorehkan 15 tahun pengabdian di Kabupaten Kepulauan Talaud. Lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat dari Universitas Sam Ratulangi dan Magister Epidemiologi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dikenal karena dedikasi dan ketekunannya dalam melayani masyarakat, terutama di wilayah perbatasan yang membutuhkan perhatian khusus.
Salah satu wilayah kerja Erik adalah Pulau Miangas, pulau terluar yang berbatasan langsung dengan Filipina. Tugas di daerah perbatasan seperti Miangas menuntut Erik untuk selalu siap menghadapi berbagai tantangan, baik dalam hal aksesibilitas, fasilitas kesehatan, maupun risiko penyebaran penyakit menular yang dapat berdampak pada masyarakat setempat. Sebagai epidemiolog, Erik menjalankan perannya dengan sepenuh hati untuk memastikan kesehatan masyarakat tetap terjaga.
“Manado mungkin sangat jauh untukmu, Kawan, tetapi semangat pengabdianmu akan tetap menyala,” ujar Rico Senaen, sahabat dekat Erik. Kalimat ini menggambarkan bagaimana Erik terus bertahan dan berusaha memberikan yang terbaik, meski harus berjauhan dari keramaian kota.
Selama 15 tahun mengabdi sebagai ASN, Erik tidak hanya mengimplementasikan ilmu dan pengalamannya di lapangan, tetapi juga menanamkan semangat juang dalam diri rekan-rekannya dan masyarakat setempat. Baginya, menjadi ASN bukan hanya soal menjalankan tugas, tetapi juga tentang menciptakan perubahan positif dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, terutama di daerah perbatasan seperti Miangas.
Di momen peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini, sosok Erik menjadi inspirasi bagi banyak pemuda Indonesia. Pengabdiannya selama 15 tahun di Talaud membuktikan bahwa semangat Sumpah Pemuda tidak hanya sekadar seruan, tetapi juga aksi nyata yang menyatukan pemuda untuk membangun negeri dari segala ujungnya.
Bravo untuk Heriyanto Lumeling, dan selamat Hari Sumpah Pemuda. (ar)
