Wanua.id – Menjelang waktu berbuka, suasana di kawasan Megamas Manado berubah menjadi pusat kebersamaan. Tak hanya umat Muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa, tetapi juga masyarakat dari berbagai latar belakang ikut meramaikan suasana, menciptakan pemandangan yang mencerminkan kerukunan khas Sulawesi Utara.
Sejak sore, deretan stand pelaku usaha mulai dipadati oleh warga yang ingin berbuka bersama. Meja-meja penuh dengan aneka hidangan, dari menu tradisional hingga makanan modern, siap disantap begitu adzan Magrib berkumandang. Namun, yang menarik, banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk berbuka, tetapi juga untuk menikmati suasana hangat kebersamaan.
“Setiap Ramadan, saya dan teman-teman non-Muslim selalu ikut berbuka di sini. Bukan sekadar makan bersama, tapi ini juga momen mempererat persaudaraan,” ujar Mario, seorang warga Manado yang datang bersama rekan-rekannya.
Fenomena buka puasa bersama di tempat-tempat umum seperti Megamas telah menjadi tradisi di Sulawesi Utara, di mana masyarakat hidup dalam semangat toleransi dan kebersamaan. Tidak jarang, kelompok-kelompok dari berbagai komunitas ikut menggelar buka puasa bersama, mengundang teman dan kolega lintas agama.
Hingga malam, suasana kawasan Megamas tetap ramai. Tawa dan obrolan santai terdengar di setiap sudut, menegaskan bahwa di tanah Nyiur Melambai, perbedaan bukanlah pemisah, melainkan kekuatan yang menyatukan.