WANUA.ID, Manado – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Metro Manado memperingati hari lahir (harlah) ke-7 dengan menggelar acara puncak bertajuk “Semarak Harlah”. Acara yang berlangsung meriah ini diadakan pada Senin (23/12/2024) di Zeunoia Caffe, menghadirkan suasana penuh semangat dan kebersamaan.
Acara ini dihadiri oleh kader, anggota, serta para senior PMII dari berbagai angkatan, mulai dari kepengurusan pertama hingga kepengurusan saat ini. Rangkaian acara meliputi tasyakuran, diskusi reflektif, serta panggung ekspresi yang menjadi wadah bagi kader untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka.
Tidak hanya itu, dalam rangkaian harlah ini, PMII Cabang Metro Manado juga telah menggelar berbagai lomba, seperti desain grafis, menulis esai, catur, dan futsal. Seluruh kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta, yang semakin mempererat solidaritas antaranggota.
Nilai Dasar Pergerakan: Tempat untuk Pulang
Ketua Umum PMII Cabang Metro Manado, Fauzan Olii, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kembali kepada nilai dasar pergerakan sebagai fondasi setiap langkah organisasi.
“Pada momentum harlah kali ini, kami ingin menekankan bahwa Nilai Dasar Pergerakan adalah tempat untuk pulang. Nilai-nilai ini harus menjadi acuan dalam membaca situasi dan menentukan langkah ke depan,” ujar Fauzan.
Pesan serupa juga disampaikan oleh Zainuddin Pai, Ketua Umum PMII Cabang Metro Manado periode pertama (2017-2018). Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara kualitas individu dan kuantitas kader.
“Kita boleh memperkuat kuantitas dan berkata ‘Metro harga mati’, tapi itu harus disertai dengan peningkatan kualitas individu. Sebagai mahasiswa sekaligus kader PMII, kita memikul tanggung jawab akademik dan organisatoris. Jangan pernah diam melihat rakyat menderita. Intelektualitas adalah modal utama kita dalam mengemban tanggung jawab ini,” tutur Zainuddin dengan penuh semangat.
Menjaga Amaliyah Keislaman dan Keindonesiaan
Pesan inspiratif lainnya datang dari Ali Bakari, salah satu alumni PMII. Ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai keislaman dan keindonesiaan dalam setiap langkah kader PMII.
“Ketika kalian berproses di PMII, ada dua hal yang harus selalu dijaga: amaliyah keislaman dan amaliyah keindonesiaan. Dua hal ini tidak bisa dipisahkan dari identitas PMII,” tegasnya.
Penutup Penuh Kreativitas
Acara puncak ditutup dengan berbagai penampilan seni dari kader dan anggota PMII, yang memancarkan semangat pergerakan dalam balutan kreativitas. Semarak Harlah ke-7 ini menjadi momentum penting bagi PMII Cabang Metro Manado untuk meneguhkan kembali komitmen mereka terhadap nilai-nilai dasar pergerakan yang telah menjadi ruh organisasi.
Dengan semangat kebersamaan dan intelektualitas, PMII Cabang Metro Manado terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan dan kebenaran di tengah masyarakat. (Kei)
