Jakarta, Wanua.id – Program Makan Bergizi Gratis yang digagas oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diproyeksikan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, tetapi juga memicu peningkatan likuiditas di daerah pedesaan. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa program ini akan mengalokasikan sekitar Rp 800 miliar setiap harinya untuk membeli bahan pangan dari sektor pertanian.
Dalam penjelasannya pada acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2024, Dadan menjelaskan bahwa peredaran uang di pedesaan menjadi salah satu sasaran utama dari program ini. Dengan melibatkan petani dan produsen lokal sebagai penyedia bahan baku untuk program gizi ini, aliran dana yang besar akan masuk ke ekonomi desa. “Salah satu kelemahan ekonomi Indonesia selama ini adalah kurangnya likuiditas di pedesaan. Melalui program investasi masa depan ini, likuiditas di desa akan ditingkatkan,” ujar Dadan, dikutip melalui Antara.
Program yang diproyeksikan menjangkau 82,9 juta penerima di seluruh Indonesia ini memiliki anggaran tahunan mencapai Rp 400 triliun jika diterapkan secara penuh. Sebanyak 75 persen dari total anggaran harian sebesar Rp 1,2 triliun akan dialokasikan untuk Makan Bergizi Gratis, dengan harapan program ini tidak hanya mendongkrak kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan melalui peningkatan likuiditas.
Dengan adanya peningkatan arus keuangan di desa, program ini diharapkan akan memberikan efek domino pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dan memperkuat ekonomi lokal yang selama ini kerap tertinggal dari sektor perkotaan. (***/ar)
