Wanua.id – Upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat kembali ditunjukkan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Unsrat hadir di Desa Pinilih, wilayah kerja Puskesmas Tatelu, Kabupaten Minahasa Utara, Rabu (16/7/2025).
Kegiatan hari pertama ini menyasar kelompok Prolanis, yakni komunitas pasien dengan penyakit kronis yang dibentuk oleh Puskesmas. Peserta mendapatkan edukasi mendalam mengenai manajemen pengelolaan hipertensi, termasuk pentingnya pola hidup sehat, cara memantau tekanan darah secara mandiri, hingga pemahaman detail tentang penggunaan obat hipertensi.
Ketua Tim PKM, Ns. Muhamad Nurmansyah, M.Kep, dalam pemaparannya menekankan bahwa hipertensi tidak hanya menjadi masalah kesehatan individu, tetapi juga dapat berdampak luas pada produktivitas keluarga dan masyarakat. “Hipertensi sering kali disebut silent killer. Banyak pasien yang merasa sehat padahal tekanan darahnya tinggi. Karena itu, edukasi tentang pengelolaan hipertensi dan penggunaan obat sangat penting untuk mencegah komplikasi,” jelasnya.
Ia menambahkan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan pasien serta membangun kepatuhan dalam penggunaan obat hipertensi. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi seperti stroke, gagal ginjal, atau serangan jantung dapat ditekan.
Tim PKM juga menghadirkan tenaga ahli, di antaranya Apt. Imam Jayanto, S.Farm, M.Sc, dan Ns. Suharno Usman, M.Kep, yang memberikan penjelasan teknis seputar obat-obatan. Mereka menegaskan pentingnya mengonsumsi obat sesuai resep dan tidak menghentikan penggunaan tanpa petunjuk tenaga kesehatan.
Mahasiswa Prodi Keperawatan dan Prodi Farmasi Unsrat turut dilibatkan dalam kegiatan ini untuk mendampingi peserta. Mereka membantu menjelaskan materi dengan cara sederhana, sekaligus menjadi fasilitator diskusi kelompok kecil sehingga peserta lebih mudah memahami.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta Prolanis. Banyak dari mereka mengaku baru memahami secara detail mengapa kepatuhan minum obat menjadi kunci dalam pengendalian hipertensi.
Program ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM), Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2025.
