FKM Unsrat Tawarkan Sudut Pandang Kesehatan dan Budaya pada Isu Pertambangan

oleh -20 Dilihat

Manado, Wanua.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi (FKM Unsrat) menggelar seminar ilmiah bertema “Kesehatan Masyarakat dalam Pengelolaan Tambang Berbasis Budaya untuk Pembangunan Berkelanjutan” di Aula FKM Unsrat, Kamis (2/10/2025).

Dekan FKM Unsrat, Prof. dr. Vennetia Ryeckerens Danes, MSc, PhD, SpKKLP, dalam sambutan menegaskan bahwa pertambangan tidak hanya soal ekonomi, tetapi juga membawa risiko serius terhadap kesehatan masyarakat. “Pencemaran air, udara, hingga risiko penyakit kronis merupakan ancaman nyata. Karena itu, kesehatan harus menjadi bagian dari kebijakan pertambangan,” ungkapnya.

Kegiatan ini diawali dengan presentasi dari Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara, dr. Rima F. Lolong, M.Kes, yang hadir mewakili Gubernur Sulut. Ia mengapresiasi FKM Unsrat karena mengangkat topik yang dianggap relevan dengan visi-misi pembangunan daerah saat ini. “Kajian seperti ini penting, karena pertambangan memberi kontribusi ekonomi, namun juga membawa tantangan bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Kita perlu integrasi kebijakan agar sejalan dengan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Sejumlah narasumber lain turut menyoroti pengalaman Sulut dalam kasus Teluk Buyat dan Sangihe. Budayawan Reiner Ointoe mengingatkan pentingnya kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan ekologi. “Kekuatan budaya harus jadi pondasi,” katanya. Direktur WALHI Sulut, Ridel Pitoy, menegaskan bahwa aturan jelas melarang eksploitasi tambang di pulau kecil.

Dari sisi kesehatan, akademisi FKM Sri Seprianto Maddusa memaparkan bahaya merkuri dan sianida yang dapat menyerang sistem saraf, sementara Rima Lolong menekankan perlunya penguatan sistem kesehatan primer dan partisipasi masyarakat dalam pemantauan lingkungan.

Di sisi lain, Staf Khusus Gubernur Sulut bidang pertambangan, Daniel Duma, menjelaskan rencana pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang diproyeksikan mampu meningkatkan PAD Sulut, namun tetap memerlukan pengawasan ketat.

Turut hadir dalam seminar ini Staf Ahli Gubernur Sulut bidang kesehatan, Prof. dr. Diana Vanda Doda, MOHS, Ph.D, dan perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Sulut, serta aktivis lingkungan.

Seminar ini juga menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis FKM Unsrat ke-16. Pada hari yang sama, FKM menggelar donor darah bekerja sama dengan Unit Donor Darah Sulut sebagai wujud kepedulian sosial dan kesehatan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *