Wanua.id — Meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong sejak akhir Mei 2025 menjadi perhatian serius berbagai pihak. Meskipun tren kasus di Indonesia tercatat menurun, pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk tidak lengah dalam menjaga protokol kesehatan.
Anggota DPR RI Felly Estelita Runtuwene menegaskan bahwa stabilnya kondisi di dalam negeri bukan berarti pandemi telah sepenuhnya berakhir. Menurutnya, langkah antisipatif seperti yang diambil Kementerian Kesehatan melalui Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 sudah tepat, namun harus diikuti dengan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Kita tidak boleh terlena hanya karena angka kasus menurun. Justru saat negara-negara tetangga mengalami lonjakan, kita harus menguatkan pertahanan kita. Protokol kesehatan seperti memakai masker saat sakit, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari kerumunan masih sangat relevan,” ujar Felly, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi IX DPR RI, Selasa (10/6).
Felly juga menyoroti pentingnya upaya mitigasi yang konsisten di seluruh lini, termasuk pelacakan kasus, deteksi dini, edukasi publik, serta kesiapsiagaan fasilitas layanan kesehatan. Ia mengingatkan bahwa varian yang saat ini mendominasi, yaitu MB.1.1, walau diketahui tidak separah varian sebelumnya, tetap memerlukan perhatian.
“Pandemi telah mengajarkan kita pentingnya budaya hidup sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bukan hanya berlaku di masa darurat, tapi harus menjadi kebiasaan sehari-hari,” imbuh politisi perempuan dari Partai NasDem tersebut.
Felly juga mendukung usulan dari kalangan pakar kesehatan, seperti Prof. Tjandra Yoga Aditama dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, terkait lima strategi penguatan respons pandemi, termasuk percepatan vaksinasi ulang, kesiapan layanan kesehatan, dan kerja sama internasional.
“Perlindungan terhadap kelompok rentan harus menjadi prioritas. Kita tidak ingin kecolongan karena terlalu percaya diri. Semua pihak, dari pemerintah sampai masyarakat, punya peran masing-masing dalam menjaga agar kondisi tetap terkendali,” tutupnya.