Yayasan Bina Lentera Insan Dorong Petani Milenial Jadi Garda Depan Ketahanan Pangan dan Farmasi Lokal

oleh -99 Dilihat

Wanua.id – Yayasan Bina Lentera Insan (YBLI) menjadi tuan rumah kunjungan kerja Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Manado, Fadly Kasim, pada Sabtu, 13 September 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) YBLI, Kecamatan Pandu, berlangsung penuh kehangatan dan dihadiri berbagai unsur, mulai dari perwakilan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, akademisi, hingga kelompok tani dari wilayah Kota Manado hingga Minahasa Utara.

Bagi YBLI, kunjungan ini bukan sekadar agenda formal, melainkan momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menjawab dua isu strategis yang saling terkait: ketenagakerjaan dan ketahanan pangan. YBLI melihat bahwa keduanya tidak bisa dipisahkan, sebab tenaga kerja yang berdaya saing akan lahir dari ekosistem masyarakat yang kuat, termasuk dalam hal kemandirian pangan.

Selama ini, YBLI konsisten mendampingi generasi muda melalui pendidikan vokasi, baik di bidang kesehatan tradisional maupun pertanian modern. Dengan pengalaman itu, YBLI menegaskan bahwa pembinaan anak muda tidak hanya sebatas menyiapkan mereka masuk ke dunia kerja, tetapi juga membentuk kesadaran sosial dan keberanian untuk menjadi pencipta lapangan kerja.

Menurut YBLI, gagasan yang dibawa Fadly Kasim sejalan dengan misi yayasan untuk melahirkan petani milenial yang inovatif. Pertanian tidak lagi dipandang sebagai sektor konvensional yang identik dengan kerja kasar, melainkan sebagai sektor modern yang dapat dikembangkan melalui teknologi, kreativitas, dan model bisnis baru. Jika anak muda mau terjun ke sektor ini, maka masalah pengangguran dapat ditekan sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

Para kelompok tani yang hadir dalam forum ini juga mengangkat persoalan klasik yang masih dihadapi petani, mulai dari keterbatasan modal, akses pasar, hingga kemampuan mengelola lahan secara optimal. YBLI percaya bahwa dengan pendampingan berkelanjutan, pelatihan yang tepat, serta dukungan dari pemerintah dan sektor swasta, para petani dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka.

Dalam kesempatan itu, hadir pula Katrien Tombokan yang mewakili Kepala Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Manado. Ia menegaskan dukungan pemerintah terhadap gerakan petani milenial yang diharapkan menjadi motor penggerak ketahanan pangan di masa depan. Menurutnya, regenerasi petani adalah kebutuhan mendesak, sebab tanpa keterlibatan generasi muda, sektor pertanian akan semakin sulit bertahan menghadapi tantangan global.

Sebagai lembaga yang berakar di masyarakat, YBLI merasa penting untuk menjadi jembatan antara pemerintah, akademisi, dan komunitas petani. Dengan adanya komitmen dari Dinas Tenaga Kerja untuk membuka akses pelatihan dan sertifikasi, YBLI menilai bahwa langkah ini akan memberi legitimasi dan pengakuan resmi atas keterampilan generasi muda. Sertifikasi bukan hanya dokumen administratif, tetapi juga bukti bahwa mereka siap bersaing di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional.

YBLI optimistis bahwa kolaborasi lintas sektor ini akan melahirkan tenaga kerja yang tangguh, petani milenial yang produktif, serta masyarakat yang lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kunjungan Fadly Kasim menjadi penanda awal dari sinergi yang lebih besar ke depan, di mana dunia kerja dan sektor pangan saling menopang untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.

YBLI akan terus berada di garda depan mendampingi generasi muda agar berani mengambil peran, baik sebagai tenaga kerja profesional maupun sebagai pelaku usaha baru di sektor pangan. Dengan cara ini, yayasan berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun Manado yang lebih kuat, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *