Ketua Umum IHSA Laporkan Program dan Potensi Homestay Nasional ke Menteri Pariwisata RI

oleh -195 Dilihat

JAKARTA, WANUA – Dewan Pengurus Pusat Indonesia Home Stay Association (DPP IHSA) menyampaikan laporan dan masukan kepada Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Ibu Widiyanti Putri Wardhana, dalam pertemuan yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta pada tanggal 29 November 2024 lalu. Pertemuan Menteri Pariwisata R.I. bersama para Pimpinan Organisasi Asosiasi Pariwisata Nasional ini menjadi momentum penting untuk memperkuat pengembangan pariwisata nusantara khususnya di sektor usaha homestay.

 

Dalam laporannya, Ketua Umum DPP IHSA H. Alvy Pongoh memaparkan 8 (delapan) poin penting yang mencerminkan perkembangan organisasi serta kontribusi IHSA terhadap industri homestay di Indonesia, sebagai berikut:

 

1. Sejarah dan Legalitas IHSA  

Organisasi IHSA resmi berdiri pada 22 Februari 2022 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kemenkumham RI pada 3 Agustus 2022. Kini, IHSA menjadi wadah bagi pelaku, pengelola, dan pegiat usaha homestay di seluruh Indonesia.

 

2. Program Unggulan IHSA: 3D (Database, Digitalisasi, dan Desa Wisata) 

Hingga saat ini, IHSA telah hadir di 28 provinsi, 91 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, serta memiliki tiga perwakilan di luar negeri (Amerika Serikat, Qatar, dan Korea Selatan).

 

3. Komitmen pada Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas

IHSA secara aktif dan rutin menggelar seminar nasional dan Focus Group Discussion (FGD) terkait homestay sejak 2022, termasuk menggelar ASEAN Homestay Forum 2024 di Tomohon, Sulawesi Utara.

 

4. Kolaborasi Regional ASEAN  

Sebagai organisasi baru di sektor pariwisata Asia Tenggara, IHSA menjalin kerja sama dengan Malaysia Homestay Association (MHA), yang telah berpengalaman sejak 1995.

 

5. Mitra Strategis Pemerintah Pusat

IHSA terlibat aktif dalam penyusunan standar kompetensi SDM usaha homestay dan standarisasi usaha homestay serta menjadi salah satu asosiasi yang turut mendukung pembahasan RUU Kepariwisataan di DPR RI.

 

6. Potensi Homestay Nasional 

Berdasarkan estimasi IHSA, Indonesia memiliki potensi 36.000 hingga 72.000 unit homestay dengan proyeksi valuasi bisnis mencapai Rp1,2 hingga Rp2,4 triliun per tahun.

 

7. Kemitraan dengan Perusahaan Berbasis Teknologi Informasi  

IHSA bekerja sama dengan PT. Igoid Bisnis Global, PT. Olsera Indonesia Pratama, dan Asia Group Advisory dalam memasarkan akomodasi homestay melalui pengembangan aplikasi digital HOMESTAYS.ID, INDOHOME, dan AIR BNB.

 

8. Peningkatan SDM Usaha Homestay  

IHSA telah mendirikan lembaga IHSA Training & Education Center (ITEC) untuk melatih pelaku usaha homestay dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi mereka.

 

Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata R.I. Ibu Widiyanti Putri Wardhana menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif IHSA yang dinilai mampu mendorong pengembangan sektor pariwisata berbasis komunitas.

“Homestay adalah salah satu pilar penting dalam membangun pariwisata berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal secara langsung,” ungkapnya.

 

Dengan langkah-langkah strategis ini, IHSA berharap dapat memperkuat posisi homestay sebagai bagian integral dari pariwisata nasional dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. (WANUA-JFM2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *