Wanua.id – Maskapai TransNusa terus memperluas jaringan penerbangannya ke Manado, Sulawesi Utara, dengan menargetkan konektivitas yang lebih luas dari Tiongkok. Setelah sukses membuka jalur penerbangan dari Nanjing, kini TransNusa tengah menjajaki dua kota besar lainnya di Negeri Tirai Bambu, yaitu Shenzhen dan Shanghai.
BOD TransNusa, Leo Budiman, mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya agar rute Nanjing-Manado bisa menjadi penerbangan reguler dan bahkan ditingkatkan menjadi penerbangan harian.
“Kita berupaya agar rute Nanjing ke Manado ini bisa jadi reguler. Semoga bisa daily. Bersamaan dengan itu, kita berupaya mencoba dari Shenzhen dan Shanghai,” ujar Leo usai penerbangan perdana (inaugural flight) di Bandara Sam Ratulangi Manado, Senin, 31 Maret 2025.
Sebelumnya, TransNusa juga telah melayani penerbangan dari Guangzhou ke Manado, yang terkoneksi ke Bali. Dengan semakin banyaknya rute internasional, diharapkan Manado dapat menjadi hub penerbangan yang menghubungkan berbagai destinasi.
“Apa yang kami lakukan ini tujuannya untuk mendorong pariwisata. Harapannya Manado bisa jadi hub, dari sini bisa terhubung ke mana-mana,” tambah Leo.
Dukungan terhadap pengembangan konektivitas ini juga datang dari PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Sam Ratulangi Manado. General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi, Maya Damayanti, menegaskan pentingnya penambahan rute internasional untuk memperkuat status bandara sebagai gerbang utama ke Sulawesi Utara.
“Semakin banyak international flight semakin baik. Ini mempertegas status bandara ini sebagai bandara internasional,” ujar Maya.
Namun, di tengah euforia pembukaan rute baru, keberlanjutan penerbangan menjadi tantangan tersendiri. Banyak maskapai yang sebelumnya telah membuka rute internasional ke Manado, namun tidak bertahan lama akibat berbagai faktor, seperti rendahnya tingkat okupansi dan ketidakpastian regulasi.
Pemerintah diharapkan turut berperan aktif dalam memastikan keberlanjutan penerbangan internasional, tidak hanya sekadar membuka jalur baru. Dukungan dalam bentuk insentif bagi maskapai, promosi pariwisata yang konsisten, serta kerja sama strategis dengan pelaku industri pariwisata diperlukan agar rute ini tetap eksis dan memberikan manfaat jangka panjang bagi sektor ekonomi dan pariwisata di Sulawesi Utara.
“Semakin banyak penerbangan internasional semakin mendorong pariwisata di daerah ini,” tutup Maya. Namun, ia juga menekankan bahwa keberlanjutan rute internasional harus menjadi perhatian bersama agar Manado benar-benar dapat berkembang sebagai pusat konektivitas udara yang kompetitif di kawasan Asia-Pasifik.