Wanua.id – Amerika Serikat resmi menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada awal 2025, sebuah keputusan yang memicu kekhawatiran global terhadap dampaknya pada sistem kesehatan internasional. Langkah ini diumumkan oleh Presiden Donald Trump dan menandai pemutusan hubungan dengan salah satu organisasi kunci dalam menangani isu-isu kesehatan dunia.
WHO sebelumnya meluncurkan Health Emergency Appeal 2025, sebuah inisiatif penggalangan dana senilai 1,5 miliar dolar AS untuk mendukung layanan kesehatan yang menyelamatkan nyawa di tengah krisis kemanusiaan dan wabah penyakit. Namun, keputusan Amerika Serikat untuk menarik diri dari organisasi ini membuat kesenjangan pendanaan menjadi lebih sulit diatasi. Amerika Serikat, yang merupakan salah satu kontributor terbesar WHO dengan donasi lebih dari 400 juta dolar AS per tahun, kini menghentikan kontribusinya, meninggalkan kekosongan besar dalam program-program vital seperti vaksinasi, pengendalian penyakit menular, dan penanganan darurat kesehatan.
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan keprihatinan mendalam atas keputusan tersebut. “Kami berharap Amerika Serikat akan mempertimbangkan kembali langkah ini demi kesehatan jutaan orang yang sangat membutuhkan bantuan,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jenewa. Ia menegaskan bahwa tanpa dukungan penuh dari komunitas internasional, misi WHO untuk menyediakan akses kesehatan di berbagai belahan dunia akan terganggu.
Keputusan ini juga memicu reaksi keras dari berbagai negara. Menteri Kesehatan Jerman, Karl Lauterbach, menyatakan niatnya untuk melobi pemerintah Amerika Serikat agar membatalkan langkah tersebut. Menurutnya, tindakan ini bukan hanya berdampak pada pendanaan, tetapi juga pada solidaritas global yang dibutuhkan untuk menangani krisis kesehatan secara kolektif.
Di tengah kekosongan yang ditinggalkan Amerika Serikat, beberapa negara, termasuk China, mulai meningkatkan peran mereka di WHO. Pengamat internasional menilai ini dapat mengubah dinamika geopolitik dalam organisasi, dengan peran kepemimpinan global yang beralih ke negara-negara lain.
Namun, situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana WHO dapat mengatasi tantangan pendanaan yang semakin berat, terutama ketika kebutuhan global terus meningkat. WHO telah menyerukan kepada negara-negara donor lain untuk mengisi kekurangan ini, tetapi tantangan tersebut tidak hanya terletak pada aspek finansial, melainkan juga pada menjaga koordinasi global dalam penanganan krisis kesehatan.
Keputusan Amerika Serikat untuk mundur dari WHO menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam menghadapi ancaman kesehatan global. Dengan kebutuhan dana yang besar dan meningkatnya tekanan untuk merespons berbagai situasi darurat, dunia kini menghadapi tantangan besar untuk memastikan bahwa layanan kesehatan tetap dapat menjangkau mereka yang paling membutuhkan.