Anies Sentil Kampus Megah, Jangan Cuma Beton, tapi Ladang Gagasan

oleh -42 Dilihat

Wanua.id – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kembali menyapa ribuan jamaah dalam Kajian Ramadan di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Senin malam, 3 Maret 2025. Dengan penuh antusiasme, para mahasiswa dan masyarakat sekitar memadati masjid sejak sore hari, meski hujan deras mengguyur Kota Gudeg sebelum acara dimulai.

Dalam ceramahnya yang dimulai sekitar pukul 20.15 WIB, Anies membawakan tema Apakah Pembangunan Infrastruktur Pendidikan dapat Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia? Ia menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar gedung megah dan fasilitas modern, tetapi juga lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual dan semangat perjuangan.

“Saya senang bisa kembali ke sini, rasanya seperti pulang ke rumah sendiri,” ujar Anies yang tampil dengan kemeja batik cokelat dan peci. Ia mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali berbicara di masjid almamaternya setelah dua tahun absen. “Tahun lalu memang tidak ada undangan ke sini, mungkin karena situasi politik yang sensitif,” tambahnya sambil tersenyum, disambut gelak tawa dan tepuk tangan hadirin.

Dalam ceramahnya, Anies menyoroti pentingnya infrastruktur pendidikan yang tidak hanya berfokus pada fisik bangunan, tetapi juga pada iklim akademik yang kondusif. “Kampus bukan hanya tempat teori dan angka-angka, tetapi tempat menyalakan semangat perjuangan. Jangan hanya puas dengan gedung tinggi, tapi pastikan ada ruang untuk ide-ide besar berkembang,” tegasnya.

Mantan calon presiden ini juga menyinggung kondisi Masjid UGM yang menurutnya masih terawat baik meski ada isu efisiensi anggaran. “Siapa bilang masjid ini gelap? Katanya ada efisiensi anggaran, semoga mahasiswa tidak kena efisiensi juga. Perjuangkan!” ujar Anies, kembali disambut sorakan jamaah.

Anies mengingatkan bahwa mahasiswa adalah bibit unggul yang perlu ditanam di tanah subur dan dikelilingi oleh iklim yang sehat. “Bibitnya adalah kalian, lahan suburnya adalah kampus ini, dan iklimnya adalah lingkungan yang memungkinkan kalian tumbuh dan berkembang,” tuturnya.

Ceramah yang berlangsung lebih dari satu jam itu ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa antusias mengajukan berbagai pertanyaan. Anies menutup sesi tersebut dengan pesan motivasi, agar mahasiswa UGM terus menjaga peran kritis mereka dalam membangun masa depan bangsa.

“Jangan pernah lelah untuk bertanya, jangan pernah takut untuk berpikir besar. Indonesia butuh anak-anak muda yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berani berjuang,” pungkasnya sebelum meninggalkan podium, diiringi tepuk tangan meriah dari para jamaah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *