Wanua.id – Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah tegas untuk memastikan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BGN, Dadan Hindayana, mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengunggah menu harian mereka di media sosial sebagai bentuk transparansi dan pengawasan publik.
“Kami tidak ingin ada celah. Semua SPPG harus punya akun media sosial, seperti Instagram dan Facebook, dan setiap hari wajib mengunggah menu yang disajikan. Ini bukan sekadar dokumentasi, tapi bentuk pengawasan bersama!” tegas Dadan dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).
Selain pemantauan lewat media sosial, setiap SPPG juga harus memberikan laporan berkala terkait kualitas dan kondisi makanan. Tidak berhenti di situ, BGN akan melakukan inspeksi bahan baku setiap bulan untuk memastikan standar gizi tetap terjaga.
Setelah dua bulan berjalan sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program MBG dinilai sukses. “Mereka yang sudah menjalankan lebih dari empat minggu bisa menyesuaikan dengan baik. Tidak ada alasan lagi untuk lalai,” ujar Dadan.
Namun, pemerintah tidak berhenti di sini. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah merancang aturan resmi berupa Instruksi Presiden (Inpres) atau Peraturan Presiden (Perpres) guna memastikan implementasi MBG berjalan lancar di seluruh Indonesia.
“Target kami ambisius: 82,9 juta penerima manfaat MBG hingga akhir tahun! Ini bukan tugas kecil, dan kami butuh koordinasi semua pihak, dari kementerian hingga UMKM yang menyuplai bahan baku,” ujar Zulhas dengan penuh keyakinan.
Untuk mempercepat realisasi program ini, pemerintah menggelar rapat koordinasi tingkat tinggi yang dihadiri oleh berbagai kementerian strategis. Dari Kementerian Pertahanan, Keuangan, Kesehatan, hingga Kementerian UMKM, semua dipanggil untuk bahu-membahu menyukseskan program ini. Selain itu, hadir pula perwakilan BULOG, PT Perhutani, ID FOOD, serta lembaga lain yang terlibat dalam rantai pasok pangan nasional.
Dengan sistem pengawasan ketat dan dukungan penuh dari berbagai pihak, pemerintah optimistis MBG bisa menjadi tonggak perubahan besar dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. Publik kini bisa ikut mengawasi dan memastikan setiap suapan yang diberikan kepada penerima manfaat benar-benar berkualitas.