Wanua.id – Tren penurunan harga emas masih berlanjut sejak akhir Februari 2025. Meskipun penurunan ini terjadi secara bertahap, pergerakan harga yang terus merosot memicu berbagai spekulasi di kalangan investor dan masyarakat umum.
Setelah diresmikannya Bullion Bank atau Bank Emas oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025, harga emas dari PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) di Pegadaian masih menunjukkan tren penurunan.
Berdasarkan data dari laman resmi Pegadaian, harga emas Antam termurah saat ini tercatat Rp 909.000 untuk kategori 0,5 gram. Sementara itu, harga emas ukuran 1 gram dijual Rp 1.714.000 atau mengalami penurunan Rp 7.000 dibandingkan harga perdagangan sebelumnya.
Tak hanya emas Antam, harga emas UBS juga mengalami koreksi. Emas UBS ukuran 0,5 gram saat ini dijual seharga Rp 892.000. Sedangkan emas UBS 24 karat ukuran 1 gram dipatok dengan harga Rp 1.651.000 per gram, turun Rp 6.000 dibandingkan harga sebelumnya.
Meskipun tren ini terus terjadi, penurunan harga emas sejauh ini tidak berdampak signifikan terhadap keuntungan pemegang emas. Banyak analis melihat situasi ini sebagai peluang bagi para investor untuk menambah aset emas mereka dengan harga yang lebih terjangkau.
Keberadaan Bullion Bank menjadi faktor yang ikut memengaruhi dinamika harga emas. Dengan adanya bank emas, masyarakat kini memiliki opsi baru untuk menyimpan emas dalam bentuk digital atau fisik yang lebih likuid. Namun, ada kekhawatiran bahwa fluktuasi harga ini dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap sistem Bullion Bank yang masih dalam tahap awal implementasi.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah tren ini akan terus berlanjut atau justru akan mengalami rebound dalam waktu dekat? Dengan kondisi ekonomi yang dinamis serta kebijakan baru yang diterapkan pemerintah, pasar emas masih akan menjadi perhatian utama bagi para pelaku ekonomi. Keberlanjutan Bullion Bank dalam menghadapi fluktuasi ini juga menjadi hal yang menarik untuk diperhatikan dalam jangka panjang.