Dalam konferensi pers yang digelar usai penandatanganan, Trump menegaskan bahwa AS telah membayar kontribusi yang jauh lebih besar dibandingkan negara lain, termasuk China. “WHO telah menipu kami,” ujar Trump seperti dikutip AFP.
Keputusan ini tidak sepenuhnya mengejutkan, mengingat kritik keras Trump terhadap WHO selama pandemi Covid-19. Pada masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump kerap menuduh WHO bias terhadap China dan mengancam untuk menarik AS dari organisasi tersebut.
Keputusan ini diperkirakan akan berdampak besar, terutama pada akses data kesehatan global yang sebelumnya diperoleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melalui WHO. Data ini dinilai krusial dalam menangani krisis kesehatan global, seperti pandemi Covid-19.
Selain menarik AS dari WHO, di hari yang sama Trump juga menandatangani perintah eksekutif untuk keluar dari Perjanjian Iklim Paris, menyebutnya sebagai “penipuan yang tidak adil dan sepihak.”
Langkah ini menuai berbagai reaksi, baik dari dalam maupun luar negeri. Di satu sisi, para pendukung Trump memuji keberaniannya dalam mengambil kebijakan “America First,” sementara pihak lain mengkhawatirkan dampak keputusan ini terhadap kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global.
Keputusan ini menjadi salah satu langkah awal yang kontroversial dari pemerintahan Trump, menandai arah kebijakan luar negeri yang lebih unilateral.