Han Kang Raih Nobel Sastra 2024 Berkat Gaya Puitis dan Eksperimental

oleh -103 Dilihat

Penulis Korea Selatan, Han Kang, berhasil meraih Nobel Sastra 2024 atas gaya puitis dan eksperimentalnya dalam karya-karya prosa. Akademi Swedia menyebut Kang sebagai “inovator dalam sastra prosa kontemporer” karena kemampuannya menggambarkan hubungan antara tubuh dan jiwa dengan cara yang mendalam. Ia menjadi penulis Korea pertama dan wanita ke-18 yang menerima penghargaan ini dalam sejarah 117 tahun Nobel Sastra.

Han Kang lahir di Gwangju pada tahun 1970 dan telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Booker International pada 2016 dan Prix Médicis Etranger pada 2023. Salah satu karyanya yang paling dikenal, The Vegetarian, menjadi sorotan karena berhasil menangkap isu kontrol patriarki atas tubuh perempuan dan nuansa ekofeminis. Novel ini tidak hanya populer di Korea tetapi juga berhasil mencuri perhatian pembaca global setelah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Novel The Vegetarian menggambarkan perjalanan seorang perempuan bernama Yeong-hye, yang menghadapi tekanan dari keluarga dan masyarakat karena keputusannya menjadi vegetarian. Karya ini mengangkat konflik batin dan sosial yang dihadapi Yeong-hye, termasuk rasa jijik suaminya, ketertarikan erotis saudara iparnya, dan kekerasan dari ayahnya. Struktur novel yang terdiri dari tiga bagian dengan perubahan perspektif naratif menambah kekuatan cerita.

Akademi Nobel menilai karya Han Kang sebagai wujud komitmen terhadap penggambaran “perangkat aturan yang tak terlihat” dan “kerapuhan kehidupan manusia.” Puisi dan cerita pendeknya juga dikenal inovatif, meski kurang populer dibandingkan novel-novelnya. Terjemahan terbaru dari karyanya yang berjudul We Do Not Part dijadwalkan terbit pada Februari 2025, menawarkan tema yang lebih kompleks dengan latar kisah pembantaian Jeju 1948-1949.

Kemenangan Han Kang disambut dengan pujian luas. Media seperti The Washington Post melihat penghargaan ini sebagai peluang bagi penulis Korea lainnya, sementara The Guardian menyoroti gaya eksperimental dan metaforanya yang kuat. Meskipun Nobel Sastra kerap menimbulkan kontroversi, kemenangan Kang dinilai tepat karena karyanya berhasil mengangkat sejarah dan budaya lokal Korea ke panggung dunia dengan cara yang orisinal dan memikat. (ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *