Hashim Djojohadikusumo Disorot dalam Investigasi Tempo, Isu Kematian Arkeolog Lambang Babar Purnomo Kembali Heboh

oleh -104 Dilihat

Wanua.id – Investigasi Tempo menyoroti dugaan keterlibatan Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto, dalam jaringan mafia benda purbakala. Video tersebut mengulas keterlibatan beberapa kolektor kaya yang memiliki akses terhadap artefak bersejarah yang seharusnya dilindungi negara. Salah satu bagian yang paling menarik perhatian publik adalah temuan bahwa beberapa artefak yang diduga berasal dari koleksi pribadi Hashim memiliki kesamaan dengan benda-benda yang hilang dari berbagai situs arkeologi di Indonesia.

Kasus kematian misterius arkeolog Lambang Babar Purnomo kembali menjadi perbincangan hangat setelah Tempo menayangkan video investigasi berjudul Investigasi Tewasnya Arkeolog Lambang Babar Purnomo di kanal YouTube mereka pada 16 Februari 2025. Tayangan tersebut langsung menarik perhatian publik, dengan lebih dari 1.500 komentar yang menunjukkan antusiasme dan kegelisahan masyarakat atas kasus yang belum terselesaikan ini.

Video investigasi Tempo ini memicu banyak reaksi dari warganet, termasuk dari mantan jurnalis era 1980-an, @farukabdillahchannel, yang memuji keberanian Tempo. “TEMPO MEMANG JAGO. Saya Wartawan tahun 80-an, mental petarung syarat wajib bagi wartawan. Jika tidak, cukuplah jadi penikmat berita saja. Bismillah…, Lanjut TEMPO agar bisa lebih greng…!!!” tulisnya, disertai 790 suka dan puluhan balasan.

Tak hanya itu, komentar dari @twofaiartwork8726 menarik perhatian dengan membandingkan kasus ini dengan film-film petualangan arkeologi ternama seperti Indiana Jones dan Chinese Zodiac. “Ternyata mafia purbakala sama ngerinya dengan yg ada di film-film Indiana Jones dan Chinese Zodiac. Thanks Tempo sudah membuka mata gue bahwa dunia purbakala/barang-barang bersejarah bisa menjadi barang berdarah layaknya blood diamond Afrika.”

Beberapa komentar juga menyoroti dugaan keterlibatan elite tertentu dalam berbagai kasus misterius di Indonesia. Pengguna @TheLadyNyxx menulis, “Kalau ditelusuri, semua X-Files di Indonesia ini, pangkal benang merahnya bertemu di beberapa keluarga itu-itu saja. Menarik sekali.” Komentar ini mendapat 58 balasan, menunjukkan tingginya minat publik terhadap isu ini.

Salah satu komentar yang paling menggemparkan datang dari @kholikmikasa338, yang mengaku mengenal anak dari Lambang Babar Purnomo. Ia mengungkapkan pernyataan yang pernah diucapkan anak Lambang setelah kematian ayahnya: “Bapakku dipateni, Bapakku dipateni, Bapakku dipateni Negoro”. Ia juga menyoroti kemunculan Gedung Margono Djoyohadikusumo di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM) beberapa bulan setelah kematian Lambang, yang memunculkan dugaan apakah pendiriannya murni sumbangan atau ada kepentingan lain di baliknya.

Banyak warganet yang menilai Tempo sebagai salah satu dari sedikit media yang masih berani mengungkap fakta di balik kasus-kasus besar. @dam.family7 555 menulis, “Di sinilah bedanya TEMPO dengan media-media lain. Mereka berani menguak tabir yang sangat mungkin sengaja ditutupi pihak yang punya kuasa atas uang, jabatan, dan kekuasaan itu sendiri.”

Kehadiran video investigasi ini membuka kembali luka lama dan meningkatkan tekanan publik agar kasus kematian Lambang Babar Purnomo diusut kembali secara transparan. Namun, hingga kini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian maupun Hashim Djojohadikusumo mengenai dugaan keterlibatan dalam jaringan mafia benda purbakala.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *