Kerusuhan Pilkada Puncak Jaya: 40 Rumah Terbakar, 94 Orang Terluka

oleh -138 Dilihat
TNI-Polri turun melerai aksi saling serang antara masa pendukung saat pencoblosan di Pilkada Kabupaten Puncak Jaya

Wanua.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Rabu (27/11/2024), diwarnai kerusuhan yang menyebabkan puluhan rumah terbakar dan puluhan orang terluka. Ketegangan antara dua kubu pendukung calon bupati berujung pada aksi saling serang menggunakan panah dan senjata tajam.

Insiden ini diawali oleh perampasan logistik Pilkada oleh massa pendukung salah satu calon sehari sebelum pemungutan suara. Hal ini mengakibatkan gangguan distribusi surat suara ke sejumlah distrik. Di hari pemungutan suara, situasi memanas ketika pendukung calon bupati Miren Kogoya tidak menerima hasil penghitungan suara di Kampung Puncak Senyum, Distrik Irimuli, di mana lawannya, Yuni Wonda, unggul dengan selisih signifikan.

Kerusuhan berlanjut hingga mengakibatkan 40 rumah hangus terbakar dan 94 orang terluka, sebagian besar terkena panah. Situasi ini juga memaksa pihak keamanan turun tangan untuk melerai massa yang bertikai.

Setelah kejadian, kedua pasangan calon bupati sepakat untuk berdamai demi menjaga keamanan dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak. Namun, kerusakan materiil dan dampak psikologis yang ditimbulkan cukup besar, memicu desakan agar sistem noken—metode pemungutan suara tradisional yang digunakan di Papua—diganti dengan sistem nasional untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Hingga kini, situasi di Puncak Jaya telah dinyatakan kondusif oleh aparat keamanan. Namun, seruan untuk pemungutan suara ulang di distrik-distrik terdampak terus disuarakan oleh berbagai pihak, terutama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *