Program Makan Bergizi Gratis Buka Lapangan Kerja, Tapi Belum Cukup untuk Atasi Kemiskinan Jangka Panjang

oleh -111 Dilihat
Progam Makan Siang Gratis saat dikampanyekan menjelang pemilu

Wanua.id – Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengklaim bahwa program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan pemerintah dapat membantu mengatasi kemiskinan dengan membuka lapangan pekerjaan baru. Hal ini disampaikan Dadan dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 31 Oktober 2024.

Dadan menjelaskan bahwa program ini akan mendirikan satuan pelayanan di berbagai daerah yang masing-masing mempekerjakan hingga 47 warga lokal sebagai juru masak dan tukang cuci. Satuan ini diharapkan mampu membuka peluang kerja bagi warga di daerah yang angka penganggurannya tinggi, mengurangi ketergantungan pada teknologi seperti mesin cuci untuk memastikan lebih banyak warga mendapatkan pekerjaan.

“Kalau di daerah yang penduduknya banyak pengangguran, kami tidak akan menggunakan teknologi, seperti mesin cuci, yang akan menghilangkan hingga 16 peluang kerja,” ungkap Dadan dikutip melalui Tempo. Ia menambahkan bahwa program ini juga telah diuji coba di Sukabumi, Jawa Barat, di mana warga yang dipekerjakan sebagai tukang cuci bisa memperoleh penghasilan tambahan hingga Rp 2 juta per bulan, cukup signifikan bagi daerah dengan rata-rata pendapatan di bawah Rp 1 juta.

Namun, program ini mendapat sorotan dari berbagai pihak terkait keberlanjutannya dalam mengatasi kemiskinan struktural. Achmad Nur Hidayat, ekonom dari UPN Veteran Jakarta, menyatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis dapat meringankan beban keluarga miskin dalam jangka pendek tetapi belum mampu menyelesaikan kemiskinan secara menyeluruh. Menurut Achmad, pemerintah perlu mengimplementasikan reformasi ekonomi yang lebih komprehensif serta memperluas jaminan sosial dan investasi di sektor produktif untuk memastikan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.

Sebelumnya, dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya mengatasi masalah gizi sebagai bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan di Indonesia. “Apakah kita sadar, kemiskinan di Indonesia masih terlalu besar? Apakah kita sadar, rakyat kita dan anak-anak kita banyak yang kurang gizi?” ujar Prabowo di Gedung DPR/MPR RI pada 20 Oktober 2024. (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *