Wanua.id – Sepanjang jalur utama yang menghubungkan Minahasa Selatan dan Kotamobagu, pemandangan tumpukan sampah menjadi pemandangan yang memprihatinkan. Sampah-sampah berserakan di tepi jalan hingga menimbulkan bau tak sedap dan mencemari lingkungan sekitar. Kondisi ini memicu keprihatinan berbagai pihak dan menyoroti pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah kebersihan ini.
Beberapa warga mengungkapkan bahwa sampah yang menumpuk berasal dari kebiasaan sebagian masyarakat yang membuang sampah sembarangan di sepanjang jalan. “Kami sering melihat pengendara berhenti untuk membuang sampah di sini. Ini sangat mengganggu, apalagi saat musim hujan, sampah-sampah ini bisa menyumbat saluran air,” ujar Rahmat, seorang warga di Tanamon, Minahasa Selatan.
Di sisi lain, pemerintah daerah dinilai perlu mengambil langkah proaktif untuk mengatasi persoalan ini. Edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan harus terus dilakukan, disertai dengan penyediaan fasilitas pembuangan sampah yang memadai di titik-titik strategis.
Pengamat lingkungan dari Lentera Sehat Indonesia, Janny Solihin, menekankan bahwa solusi atas masalah sampah tidak bisa hanya bergantung pada pemerintah saja. “Kesadaran masyarakat menjadi kunci utama. Jika kita semua berkontribusi dengan cara sederhana seperti tidak membuang sampah sembarangan, masalah ini bisa diatasi bersama-sama. Namun, tentu saja pemerintah juga harus mendukung dengan kebijakan yang tegas dan fasilitas yang mendukung,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan diharapkan segera turun tangan dengan melakukan aksi pembersihan, menambah tempat sampah di sepanjang jalur, serta memperketat pengawasan terhadap pelanggar aturan kebersihan. Tanpa kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, persoalan ini akan terus berlarut-larut, merugikan lingkungan dan kenyamanan bersama.