YBLI dan Perwanti Bahas Kolaborasi Riset Produk Berbasis Alam bersama Wamen Prof. Stella Christie

oleh -44 Dilihat

Wanua.id — Yayasan Bina Lentera Insan (YBLI) bersama Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) melakukan audiensi dan diskusi strategis dengan Prof. Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), di Gedung D Kemendikti Saintek, lantai 10, serta diikuti pula secara daring melalui Zoom (19/06/2025). Pertemuan ini membahas peningkatan kolaborasi antara dunia akademik dan industri, termasuk dalam upaya pengembangan produk-produk berbahan alam.

Pertemuan ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Perwanti, Surijati Aminan, yang didampingi oleh jajaran pengurus pusat Perwanti. Dalam pertemuan tersebut, YBLI dan Perwanti memaparkan inisiatif BRIDGE4INNOVATION, sebuah program kolaboratif yang dirancang untuk menjembatani dunia riset dan dunia usaha dalam mempercepat hilirisasi inovasi nasional. Program ini secara khusus menargetkan kolaborasi pentahelix — pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, dan organisasi sipil — untuk memperkuat ekosistem produk berbasis penelitian dan pengetahuan lokal.

“Sumberdaya alam kita, biodiversitas kita nomor dua paling beragam di dunia dan oleh karena itu banyak sekali tumbuhan-tumbuhan di berbagai daerah yang memang punya potensi besar untuk dikembangkan untuk menjadi sebuah produk.” imbuh Prof Stella memberikan masukan untuk segera ditindaklanjuti.

Menanggapi masukan dari Wamen Prof. Stella, Asep Rahman, selaku Ketua Yayasan Bina Lentera Insan menyampaikan bahwa segera menindaklanjuti hasil pertemuan ini, terutama dalam pengembangan produk berbahan alam seperti herbal dan kosmetika tradisional yang potensial menjadi produk unggulan berbasis riset.

“Dari hasil pertemuan ini, kami akan tindak lanjuti dengan masukan-masukan dari Wamen, terkhusus terkait pengembangan produk berbahan alam seperti herbal dan kosmetika. Bersama Perwanti juga, kami akan mengembangkan produk-produk probiotik dengan bahan alam,” ujar Asep.

Inisiatif kolaborasi ini dinilai strategis, mengingat Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas dan pengetahuan lokal yang sangat kuat, namun masih belum terintegrasi optimal ke dalam sistem riset dan pengembangan produk industri.

YBLI dan Perwanti melihat peluang besar untuk membangun usaha sosial dan produk inovatif yang tidak hanya berbasis pasar, tetapi juga berbasis nilai budaya, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan lingkungan.

Pertemuan ini juga menjadi titik awal bagi Lentera Institute Indonesia untuk memperkuat perannya sebagai intermediary institution dalam mendampingi riset, fasilitasi insentif super deduction tax, serta integrasi pengabdian masyarakat dengan kebutuhan industri, terutama dalam sektor-sektor strategis berbasis bahan alam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *