Manado, Wanua.id – Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, Sugeng Harianto, mengharapkan partisipasi dari kalangan akademisi untuk membantu mengatasi masalah enceng gondok yang semakin meresahkan di perairan Sulawesi Utara. Dalam beberapa tahun terakhir, tanaman air ini telah menyebar luas di berbagai danau dan sungai, menyebabkan gangguan pada ekosistem dan menghambat aliran air.
Sugeng menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya menangani enceng gondok melalui berbagai program, tetapi masalah ini masih memerlukan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan. Peran akademisi dari berbagai perguruan tinggi untuk ikut berpartisipasi, terutama dalam penelitian dan penerapan teknologi baru bisa mengatasi penyebaran enceng gondok secara efektif.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting untuk menangani masalah lingkungan ini. “Penanganan enceng gondok tidak hanya bisa dilakukan secara manual, tetapi juga harus menggunakan pendekatan ilmiah dan berbasis teknologi. Di sinilah kami berharap akademisi bisa berperan aktif,” tambahnya.
Sugeng juga menyebutkan bahwa masalah enceng gondok berdampak luas, mulai dari terganggunya irigasi, perikanan, hingga ekosistem perairan. Oleh karena itu, upaya penanganan harus dilakukan secara komprehensif agar dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Dengan keterlibatan akademisi, diharapkan dapat muncul solusi-solusi baru yang dapat mengatasi masalah ini secara lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian perairan di Sulawesi Utara. (sia/ar)
