Wanua.id – Minimnya perhatian dari calon Gubernur, Bupati, dan Walikota di Sulawesi Utara terhadap isu kesehatan masyarakat semakin menjadi sorotan. Berbagai masalah kritis seperti pencemaran lingkungan, aktivitas tambang liar yang mengancam ekosistem, pengembangan kawasan hijau, pembentukan kawasan tanpa rokok, mitigasi bencana, kesehatan mental, isu kesehatan masyarakat lainnya tampaknya tidak menjadi fokus utama dalam kampanye para calon pemimpin daerah ini.
Angela Kalesaran, Sekretaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI) Sulawesi Utara, menyatakan kekhawatirannya tentang kurangnya substansi dalam kampanye yang seharusnya mendidik dan mendorong masyarakat ke arah yang lebih baik, khususnya dalam aspek kesehatan. “Isu-isu kesehatan ini bukan hanya penting, tetapi juga krusial bagi kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Utara. Sayangnya, banyak calon pemimpin yang lebih memilih untuk menghindari topik ini dan beralih ke isu lain yang mungkin lebih menarik perhatian publik, namun tidak berkelanjutan,” ujarnya.
Angela juga menyebutkan pentingnya bagi masyarakat untuk menuntut transparansi dan tanggung jawab dari calon pemimpin mereka. Mengabaikan masalah kesehatan yang mendasar tidak hanya berdampak negatif pada kualitas hidup warga, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan ekosistem yang menjadi fondasi kehidupan.
Hal senada diutarakan oleh Asep Rahman, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, menambahkan bahwa isu-isu kesehatan seharusnya menjadi perhatian utama dalam kampanye. “Kami mengamati politisi lebih cenderung mengangkat isu-isu yang populer, meskipun hal tersebut seringkali berdampak tidak berkelanjutan bagi kesehatan masyarakat dan terkesan lebih sebagai strategi politik belaka.”
Dia menambahkan bahwa kecenderungan minimnya komitmen awal yang dituangkan dalam visi misi pasangan calon, seperti upaya memperbaiki sistem pengolahan sampah, hingga menunjukkan komitmen terhadap perlindungan lingkungan yang semakin rusak. “Hal ini menunjukkan bahwa perhatian terhadap isu-isu vital ini sering kali hanya menjadi retorika tanpa tindakan nyata, sementara tantangan kesehatan dan lingkungan yang dihadapi masyarakat semakin mendesak untuk diatasi.” tambah Asep.
Sudah saatnya mendorong kampanye yang lebih substansial dan fokus pada isu-isu kesehatan perlu menjadi prioritas, sehingga calon pemimpin daerah tidak hanya berfokus pada menarik suara, tetapi juga berkomitmen untuk mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat. Diharapkan, ke depan, para calon pemimpin dapat lebih peka terhadap isu-isu kesehatan yang sangat relevan dan vital bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan, tambahnya. (sia/ar)