Wanua.id — Organisasi Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (PERWANTI) terus memperkuat kiprahnya di berbagai daerah. Bertempat di Hotel Gran Puri Manado, pengurus PERWANTI Sulawesi Utara resmi dilantik dan dikukuhkan dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat dan sarat kehangatan pada Kamis, 03 Juli 2025.
Acara pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Umum PERWANTI Pusat, Surijaty Aminan, yang menyampaikan pesan penting tentang peran strategis perempuan Tionghoa dalam mempererat persatuan dan meningkatkan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
“Perwanti adalah satu wadah kebersamaan, wadah kekeluargaan, dan wadah keberagaman yang menjadi sarana untuk kita semua berkumpul sesuai dengan sila Pancasila Indonesia,” ujar Surijaty dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa PERWANTI lahir dari semangat persaudaraan, yang menjadi makna utama dalam nama organisasi ini. Wanita Tionghoa, yang memiliki beragam garis keturunan, telah lama hidup berdampingan di Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka pada 1945. Karena itu, PERWANTI diharapkan mampu menjadi pemersatu seluruh unsur perempuan Tionghoa di Indonesia.
“Oleh karenanya, Perwanti menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan kebersamaan guna mengisi kemerdekaan di Republik Indonesia,” tambahnya. Surijaty juga mengajak seluruh anggota untuk terus bersinergi dengan semua pihak dan menjaga ideologi bangsa agar tetap lestari di tengah masyarakat.
Dalam acara ini, Surijaty Aminan secara resmi melantik Meiriany Laukati sebagai Ketua PERWANTI Sulawesi Utara. Ia menegaskan bahwa PERWANTI kini telah berbadan hukum dan memiliki keleluasaan dalam melaksanakan berbagai kegiatan sosial, budaya, dan kemasyarakatan dengan menjunjung tinggi prinsip kolaborasi.
Menutup sambutannya, Surijaty menyampaikan harapannya agar organisasi ini terus solid dan menjadi ruang kontribusi nyata bagi masyarakat. “Terima kasih atas doa dan dukungannya. Semoga kita selalu solid dan seiring dengan semangat visi misi organisasi PERWANTI, yakni: Kita Bisa karena Biasa, Bersama Kita Pasti Bisa.”
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah yang mencerminkan semangat kebersamaan dan pluralisme yang menjadi ciri khas PERWANTI.