Wanua.id — Dalam semangat melestarikan budaya dan memperkuat ekonomi kreatif perempuan, Persaudaraan Wanita Tionghoa Indonesia (Perwanti) menggelar Lomba Batik pada 15 Oktober 2025 di Gedung Bank SulutGo, Zero Point Manado.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Perwanti, Asosiasi Pengusaha Industri Kecil (APIK), dan Batik Culture, serta mendapat dukungan dari Lentera UMKM Indonesia yang menjadi mitra dalam pendampingan pelaku UMKM binaan.
Acara berlangsung meriah dan penuh semangat, dengan partisipasi dari berbagai kalangan, mulai dari pelaku UMKM, komunitas kreatif, hingga mahasiswa. Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Ketua Umum Perwanti, Surijaty Aminan, yang memberikan dukungan langsung terhadap karya dan semangat para peserta.
Dalam penyampaiannya, Surijaty Aminan menegaskan pentingnya peran perempuan dalam melestarikan warisan budaya bangsa melalui karya batik. “Melalui batik, kita tidak hanya berbicara tentang keindahan, tetapi juga tentang identitas, kebanggaan, dan kemandirian. Perempuan punya peran besar dalam menjaga sekaligus mengembangkan nilai-nilai budaya ini agar tetap hidup di tengah modernisasi,” ujarnya.
Lomba batik ini juga menjadi ruang bagi para perajin dan pelaku UMKM untuk berinovasi, menampilkan karya terbaik mereka, sekaligus memperluas jejaring usaha. Kolaborasi dengan APIK dan Lentera UMKM Indonesia memperkuat upaya pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan industri kreatif berbasis budaya lokal.
Melalui kegiatan ini, Perwanti berharap batik dapat terus menjadi sumber inspirasi, penggerak ekonomi, dan simbol kebersamaan perempuan Indonesia dalam berkarya dan berdaya.
