Fadly Kasim Dorong Generasi Muda Jadi Penggerak Tenaga Kerja dan Ketahanan Pangan

oleh -102 Dilihat

Wanua.id – Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Manado, Fadly Kasim, memulai kiprahnya dengan langkah penuh makna melalui kunjungan kerja ke Yayasan Bina Lentera Insan (YBLI) pada Sabtu, 13 September 2025. Pertemuan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum strategis yang menghubungkan dua isu penting: tenaga kerja dan ketahanan pangan.

Dalam diskusi yang hangat dan terbuka, Fadly menekankan bahwa sinergi lintas sektor adalah kunci menghadapi tantangan pembangunan di Kota Manado. Menurutnya, tenaga kerja tidak bisa dipisahkan dari sektor pertanian, karena pangan merupakan kebutuhan dasar yang menyangkut hajat hidup masyarakat.

Fadly menegaskan, generasi muda harus diposisikan lebih dari sekadar pencari kerja. Mereka perlu diarahkan menjadi pencipta lapangan kerja baru, terutama melalui sektor pertanian dan UMKM berbasis inovasi. Dengan pendekatan modern, teknologi, dan pola pikir kewirausahaan, sektor ini dapat menjadi ruang aktualisasi yang menjanjikan sekaligus solusi atas masalah pengangguran.

Sebagai bentuk komitmen, Dinas Tenaga Kerja Kota Manado senantiasa menyiapkan akses pelatihan berbasis kompetensi. Dengan demikian, tenaga kerja tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki pengakuan kompetensi yang sah. Hal ini diyakini akan meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal sekaligus memperkuat keberlanjutan sektor pangan di daerah.

Kehadiran Katrien Tombokan yang mewakili Kepala Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan Kota Manado semakin memperkuat diskusi. Ia menyampaikan dukungan penuh terhadap peran petani milenial, yang dianggap sebagai generasi baru penggerak pertanian modern di Kota Manado. Dukungan ini sejalan dengan arah kebijakan pemerintah kota untuk menjadikan pertanian lebih inklusif, inovatif, dan terhubung dengan pasar.

Dukungan serupa datang dari Kalo Tahirun mewakili Yayasan Bina Lentera Insan. Ia menegaskan pentingnya memberikan ruang belajar yang layak bagi para petani. “Bahkan kami berharap, petani-petani diberi pelatihan kerja yang memadai agar mereka tidak hanya mengandalkan cara otodidak, tetapi memiliki keterampilan yang terstandar,” ujarnya.

Dengan kolaborasi lintas elemen—mulai dari yayasan, akademisi, kelompok tani, UMKM yakni Asosiasi Pengusaha Industri Kecil APIK) dan Komunitas Tangan di Atas (TDA) Manado, hingga pemerintah daerah—Dinas Tenaga Kerja Kota Manado optimis dapat menciptakan ekosistem kerja baru. Ekosistem ini diharapkan menjadi ruang di mana profesionalisme tenaga kerja, inovasi usaha, dan kekuatan pangan berjalan berdampingan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manado secara menyeluruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *