Wanua.id, Manado – Sulawesi Utara (Sulut) menghadapi pemadaman listrik total selama 24 jam yang menyebabkan lumpuhnya berbagai layanan publik dan jaringan seluler di wilayah tersebut. Gangguan listrik yang meluas ini dilaporkan mulai terjadi pada Rabu (11/12) pukul 14.00 WITA, membuat aktivitas masyarakat terganggu secara signifikan.
Pemadaman ini berdampak besar pada fasilitas-fasilitas publik, termasuk rumah sakit, kantor pemerintahan, dan sekolah. Di beberapa rumah sakit, operasional terganggu akibat keterbatasan bahan bakar untuk genset. Pasien kritis di ruang perawatan intensif terpaksa dialihkan ke fasilitas dengan sumber daya cadangan yang memadai. Selain itu, layanan administrasi publik seperti perizinan dan pencatatan sipil juga terhenti total.
Jaringan telekomunikasi seluler mengalami gangguan serius, menyebabkan sulitnya komunikasi di tengah masyarakat. Operator seluler melaporkan terganggunya operasional menara BTS (Base Transceiver Station) yang bergantung pada pasokan listrik, sehingga layanan internet dan panggilan telepon menjadi tidak stabil.
Tidak hanya itu, para pelaku usaha di Sulawesi Utara turut merugi akibat pemadaman ini. Banyak usaha kecil dan menengah (UMKM), seperti toko kelontong, restoran, dan penjual makanan, kehilangan pendapatan harian mereka. Pemilik restoran mengeluhkan bahan makanan yang rusak karena lemari pendingin tidak berfungsi, sementara sektor perdagangan besar juga mengalami hambatan distribusi akibat terganggunya sistem pembayaran elektronik.
PLN wilayah Sulut-Go menyatakan bahwa pemadaman terjadi akibat gangguan pada sistem transmisi utama. Gangguan tersebut meluas ke Sistem Kelistrikan Manado, terutama pada jaringan transmisi 150 kV, yang terdampak cuaca ekstrem. Tim teknis sedang bekerja keras untuk memulihkan pasokan listrik secepat mungkin.
Namun, masyarakat tetap mempertanyakan kesiapan PLN dalam mengantisipasi gangguan besar seperti ini. Beberapa pihak meminta pemerintah daerah dan PLN untuk segera mencari solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang, termasuk pengadaan infrastruktur cadangan yang lebih andal.
Hingga berita ini diturunkan, sebagian kecil wilayah di Sulut mulai kembali mendapatkan aliran listrik secara bertahap, tetapi normalisasi penuh diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghemat penggunaan daya pada saat pemulihan berlangsung.