Menuju Indonesia Bebas Emisi, Presiden Prabowo Targetkan Penghentian PLTU dalam 15 Tahun

oleh -81 Dilihat
Bahlil Lahadalia, Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri ESDM, menjadi sorotan terkait pemberian gelar doktor yang dipertanyakan oleh alumni UI.

Wanua.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target net zero emission, menyusul rencana Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara dalam 15 tahun mendatang.

Rencana ambisius ini disampaikan Presiden Prabowo pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil. Menurut Presiden, Indonesia berkomitmen untuk mengganti pembangkit listrik berbasis fosil dengan energi baru dan terbarukan (EBT), memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Target ini bahkan dapat mempercepat pencapaian nol emisi dari tahun 2060 menjadi 2050.

Kementerian ESDM kini tengah melakukan kajian terhadap PLTU yang akan dipensiunkan, termasuk unit I Cirebon yang menjadi prioritas. Menteri Bahlil menyatakan bahwa transisi ini dilakukan secara bertahap, mengutamakan efisiensi tanpa membebani keuangan negara dan masyarakat. “Mengganti energi fosil dengan energi terbarukan membutuhkan biaya besar, sehingga perlu perencanaan matang agar tidak memberatkan,” ungkapnya.

Dalam perencanaan tersebut, Indonesia menargetkan pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan dengan kapasitas lebih dari 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan. Langkah ini diharapkan menjadi tonggak penting menuju masa depan yang lebih ramah lingkungan.

Dengan langkah nyata ini, Indonesia menunjukkan posisinya sebagai salah satu negara yang serius dalam menjawab tantangan perubahan iklim global. Komitmen ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk mencapai masa depan yang berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *