SUKATANI: Intimidasi, Pemecatan, dan Penolakan Jadi Duta Polisi

oleh -31 Dilihat

Wanua.id – Band punk asal Purbalingga, SUKATANI, mengungkapkan bahwa mereka mengalami intimidasi sejak Juli 2024. Pernyataan ini disampaikan melalui unggahan di Instagram pada Sabtu, 1 Maret 2025. Dua personel band, Muhammad Syifa Al Lufti atau Alectroguy dan Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, mengabarkan kondisi mereka serta tekanan yang terus mereka hadapi.

Dalam unggahan tersebut, mereka menyebutkan bahwa tekanan dari Kepolisian semakin intens hingga akhirnya mereka dipaksa mengunggah video klarifikasi terkait lagu Bayar Bayar Bayar pada 20 Februari 2025. Lagu tersebut kemudian ditarik dari semua platform musik bukan atas keinginan mereka, melainkan karena intervensi pihak berwenang.

Dampak dari video klarifikasi itu tidak hanya sebatas kehilangan karya. Twister Angel, yang juga seorang pengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Mutiara Hati di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, diberhentikan secara sepihak oleh yayasan sekolah tempatnya mengajar. Pemecatan itu dilakukan tanpa kesempatan baginya untuk memberikan klarifikasi, dengan alasan bahwa dirinya merupakan bagian dari band punk tersebut.

Di tengah tekanan yang mereka alami, SUKATANI juga menerima tawaran untuk menjadi Duta Polisi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun, mereka dengan tegas menolaknya. Mereka menyatakan bahwa keputusan ini bukan sekadar tentang mereka sebagai individu, tetapi juga tentang bagaimana kebebasan berekspresi seharusnya dihormati.

Kasus yang menimpa SUKATANI memicu gelombang dukungan dari berbagai pihak yang menilai bahwa tindakan terhadap band ini mencerminkan semakin menyusutnya ruang bagi ekspresi seni yang kritis. Meskipun menghadapi tekanan, SUKATANI menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti berkarya dan akan terus memperjuangkan kebebasan berekspresi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *