Di era digital yang semakin maju, tren “work from anywhere” (WFA) atau bekerja dari mana saja semakin digemari oleh generasi muda, khususnya Gen Z. Kebebasan yang ditawarkan dalam menentukan waktu dan lokasi kerja membuat model ini semakin populer. Dengan teknologi yang memungkinkan komunikasi daring, para pekerja muda tidak lagi terikat pada kantor fisik. Mereka dapat bekerja dari rumah, kafe, atau bahkan negara lain, selama terhubung dengan internet.
Fenomena ini tidak hanya memberikan fleksibilitas dalam hal tempat, tetapi juga menawarkan kesempatan untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Jam kerja yang fleksibel memungkinkan para pekerja menyesuaikan rutinitas mereka, sehingga mereka bisa lebih leluasa menikmati waktu untuk diri sendiri atau keluarga. Hal ini berbeda dengan pekerjaan tradisional yang sering kali terasa mengekang.
Selain itu, WFA membuka akses bagi para profesional muda untuk masuk ke pasar kerja global. Batasan geografis kini bukan lagi halangan untuk mengembangkan karier. Mereka dapat mencari peluang kerja di berbagai negara tanpa harus berpindah tempat tinggal, menjadikan pengalaman kerja lebih beragam dan menarik.
Kolaborasi lintas negara yang dihadirkan oleh WFA juga memberikan pengalaman baru dalam pengembangan keterampilan. Berinteraksi dengan rekan kerja dari berbagai budaya memperkaya wawasan dan kemampuan mereka dalam berkomunikasi serta bekerja sama, dua aspek yang sangat penting di dunia kerja global.
Kesadaran terhadap isu lingkungan pun turut memengaruhi tren ini. Dengan bekerja dari rumah atau mengurangi perjalanan ke kantor, pekerja dapat membantu mengurangi emisi karbon. Banyak dari mereka yang peduli terhadap keberlanjutan dan dampak gaya hidup terhadap lingkungan, sehingga WFA menjadi pilihan yang mendukung visi mereka.
Bagi orang tua muda, WFA juga menawarkan keuntungan besar. Mereka dapat menyeimbangkan antara tanggung jawab pekerjaan dan kewajiban keluarga. Jadwal yang fleksibel memungkinkan mereka untuk lebih hadir dalam kehidupan anak-anak, tanpa harus mengorbankan karier.
Pandemi COVID-19 semakin mempercepat pergeseran menuju WFA. Perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menerapkan sistem kerja tradisional kini melihat potensi dari model kerja jarak jauh ini. Pekerja muda yang telah merasakan manfaatnya, terutama dalam hal kenyamanan dan fleksibilitas, cenderung tidak ingin kembali ke model kerja lama yang kaku.