Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia, Solusi Global atau Eksperimen Negara Berkembang?

oleh -35 Dilihat

Wanua.id – Indonesia kembali menjadi sorotan dunia, kali ini bukan karena prestasi teknologi atau ekonomi, melainkan karena menjadi lokasi uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Bill Gates. Pendiri Microsoft dan filantropis global itu memilih Indonesia sebagai salah satu dari tujuh negara yang akan menguji vaksin M72, yang digadang-gadang menjadi jawaban atas penyakit TBC yang masih merenggut nyawa jutaan orang setiap tahun.

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyambut langsung kunjungan Bill Gates di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (7/5). Dalam pernyataannya, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan memainkan peran penting dalam pengembangan vaksin TBC global. “Terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia. Indonesia akan jadi salah satu tempat yang akan diuji coba,” ujar Prabowo.

Prabowo menyebut bahwa TBC merupakan salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia, dengan estimasi 100 ribu orang terinfeksi setiap tahunnya. Sementara data resmi Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada 2023, jumlah kasus TBC di Indonesia mencapai 809.000, naik dari 724.000 kasus pada 2022—angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi, yang rata-rata di bawah 600.000 kasus per tahun.

Bill Gates menyatakan bahwa vaksin M72 telah memasuki tahap uji coba dan akan diuji di dua lokasi di Indonesia. “Uji coba untuk vaksin tuberkulosis telah dimulai, termasuk dengan hubungan yang kuat di Indonesia. Kami memiliki dua lokasi di mana kami menguji coba vaksin tersebut di sini,” ujar Gates. Ia optimistis bahwa vaksin ini dapat menjadi solusi global, bersama dengan uji coba serupa yang juga berlangsung di India dan Afrika.

Namun pertanyaan pun muncul: apakah Indonesia sekadar tempat uji coba karena tingginya angka TBC, atau karena faktor lain seperti kemudahan regulasi dan lemahnya proteksi etika dalam riset medis?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan dukungannya terhadap uji coba vaksin ini. Erlina Burhan dari Pengurus Besar IDI menyebut bahwa riset vaksin TBC bersama Indonesia dan enam negara lain sudah berjalan sejak 2024. “Sudah tidak rencana lagi. Sudah berlangsung penelitiannya sejak tahun lalu,” ujarnya.

Erlina menekankan bahwa jika vaksin terbukti efektif, maka Indonesia akan diuntungkan karena menjadi negara pertama yang merasakan manfaatnya.

Namun publik patut bertanya: Apakah benar semua proses berjalan dengan transparansi dan pengawasan ketat? Di tengah euforia menyambut vaksin baru, suara kritis tetap penting agar Indonesia tidak hanya menjadi ‘laboratorium dunia’, tetapi juga pemain utama yang memastikan hak dan keselamatan rakyatnya terlindungi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *