Mitigasi Banjir dengan Rain Water Harvesting: Peneliti BRIN Usulkan Uji Coba di Indonesia

oleh -87 Dilihat

Wanua.id, Manado – Peneliti di Pusat Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengemukakan pentingnya inovasi dalam mitigasi banjir. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah penerapan sistem pemanenan air hujan atau rain water harvesting di pabrik, hotel, dan gedung perkantoran.

Erma menyoroti pelajaran berharga dari banjir besar yang baru-baru ini melanda Malaysia dan Thailand Selatan. Fenomena ini, yang dipicu oleh prakondisi vorteks Borneo, menjadi peringatan bagi Indonesia yang berbagi kondisi cuaca serupa.

“Sistem penangkapan air hujan bisa menjadi langkah awal signifikan. Dengan membangun tangki atau sumur artesis bawah tanah di setiap bangunan besar, kita dapat mengurangi limpasan air hujan yang berkontribusi pada banjir,” jelas Erma. Ia mencontohkan Singapura, yang sukses memanfaatkan teknologi ini untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.

Selain mengurangi limpasan, air yang ditampung juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air bersih. Langkah ini, menurut Erma, mengajak pelaku usaha untuk berkontribusi langsung dalam solusi banjir yang sering dipicu oleh hujan persisten atau ekstrem.

Namun, tantangan utama Indonesia ada pada penguasaan teknologi prediksi cuaca dengan resolusi tinggi. Erma menggarisbawahi perlunya pengembangan model prediksi cuaca lokal, mengingat konfigurasi model global sering kali kurang akurat untuk wilayah kepulauan seperti Indonesia. “Kita membutuhkan model numerik yang sesuai dengan karakteristik cuaca di Indonesia, serta data lokal dari instrumen yang dikembangkan mandiri oleh para peneliti kita,” tambahnya.

Untuk mendukung langkah ini, Erma mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian teknis, dan BNPB dalam merumuskan kebijakan mitigasi banjir yang komprehensif. “Dengan kerja sama yang terintegrasi, kita bisa mulai dari deteksi dini fenomena prakondisi hingga implementasi kebijakan pengurangan risiko di lapangan,” tutupnya.

Mitigasi banjir berbasis inovasi teknologi seperti rain water harvesting ini menjadi harapan baru untuk menciptakan kota-kota besar yang lebih tangguh terhadap bencana. Dukungan dari semua pihak, terutama dalam kebijakan dan anggaran, diperlukan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih siap menghadapi tantangan hidrometeorologi. (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *