Perempuan, Kunci Pencapaian SDGs: Menjadi Penggerak Pembangunan Berkelanjutan

oleh -81 Dilihat

Perempuan dinilai sebagai elemen kunci dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), sebagaimana disampaikan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian PPN/Bappenas, Dinda Shafira, dalam acara “Road to Sustainable Annual Conference (SAC) 2024: SDGs Festival for Women” pada Minggu, 6 Oktober 2024. Menurut Dinda, tidak ada satu pun dari 17 tujuan SDGs yang dapat diraih tanpa keterlibatan aktif perempuan. Dari pengentasan kemiskinan hingga aksi iklim, perempuan memainkan peran penting dalam setiap langkah pembangunan.

Bukan hanya sebagai bagian dari solusi, perempuan berada di pusat perubahan. Dinda menyatakan bahwa perempuan memiliki peran ganda yang tak tergantikan di berbagai lini kehidupan. “Sebagai pendidik utama di keluarga, penggerak ekonomi di masyarakat, hingga pembuat kebijakan di tingkat negara, perempuan adalah kekuatan besar yang harus diberdayakan untuk pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. Ia juga menyoroti peran perempuan sebagai arsitek gaya hidup ramah lingkungan dan manajer keuangan keluarga, yang secara langsung berkontribusi terhadap keberhasilan SDGs.

Di tingkat komunitas, perempuan terbukti menjadi motor penggerak ekonomi lokal dan aktivis lingkungan, mengajak warga untuk berperan serta dalam aksi peduli bumi. Keterlibatan perempuan tidak hanya terjadi di akar rumput, tetapi juga di tingkat kebijakan nasional. “Indonesia beruntung memiliki menteri-menteri perempuan yang kompeten, anggota legislatif perempuan yang kritis, serta tokoh inspiratif yang terus berjuang demi kemajuan bersama,” tambah Dinda.

Namun, jalan menuju keterlibatan penuh perempuan dalam pembangunan tidaklah mudah. Dinda mengakui bahwa perempuan menghadapi berbagai tantangan berat. Kesenjangan upah antara laki-laki dan perempuan masih menjadi masalah serius, begitu pula dengan kekerasan terhadap perempuan yang terus terjadi. Stereotipe yang membatasi peran perempuan dalam berbagai bidang juga menjadi hambatan besar. Perempuan kerap harus menanggung beban ganda, di mana mereka dituntut untuk berhasil dalam karier sekaligus menjalankan peran sebagai pengelola rumah tangga.

Meskipun begitu, perempuan Indonesia tidak menyerah. Mereka terus berjuang melawan ketidakadilan ini dengan beragam inisiatif, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun lingkungan. “Pencapaian SDGs tidak mungkin terjadi tanpa kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan adil bagi perempuan,” tegas Dinda.

Di akhir acara, pesan yang disampaikan jelas: perempuan bukan hanya penerima manfaat dari pembangunan berkelanjutan, tetapi juga agen utama perubahan. Tanpa partisipasi aktif perempuan, mimpi untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan akan sulit tercapai. (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *