Wanua.id – Aliansi Dosen ASN Kemendikti Saintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menggelar aksi demonstrasi di depan Istana Negara, menuntut perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan dosen yang dinilai masih jauh dari harapan. Dalam aksi ini, sebagai bagian dari aksi, Petisi Ratulangi dibacakan secara terbuka di depan istana negara. Petisi ini berisi tuntutan dari dosen Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) terkait permintaan untuk mendapatkan keadilan kepada pemimpin negara terkait tunjangan kinerja dosen, yang dibacakan lansung oleh Adi Nelwan, dan didampingi oleh Boyke Rorimpandey, sebagai perwakilan Universitas Sam Ratulangi.
Para dosen yang tergabung dalam ADAKSI sempat berharap dapat menyampaikan tuntutan mereka langsung kepada Presiden RI, Prabowo Subianto. Namun, harapan itu pupus setelah pihak Istana mengumumkan bahwa Presiden sedang dalam kondisi kurang sehat. Sebelumnya, Prabowo diketahui masih sempat beraktivitas dalam kunjungannya ke program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawamangun, Jakarta Timur.
Meski tak bertemu langsung dengan Presiden, Adi Nelwan dan Boyke Rorimpandey menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan berhenti. “Kami membawa suara dosen UNSRAT dan seluruh dosen Indonesia. Kami meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret,” tegas Adi Nelwan.
Aksi ini juga dimeriahkan dengan tarian Kabasaran, tarian tradisional Minahasa yang melambangkan semangat perjuangan, serta pelepasan sepasang merpati putih di depan Istana Negara sebagai simbol perdamaian dan harapan.
Di Manado, para dosen UNSRAT juga menggelar aksi serupa di gedung rektorat kampus sebagai bentuk solidaritas terhadap perjuangan yang berlangsung di Jakarta. Mereka mendesak pemerintah segera menindaklanjuti tuntutan, termasuk peningkatan tunjangan dan perbaikan sistem penggajian dosen.
ADAKSI memperingatkan bahwa jika tuntutan mereka terus diabaikan, aksi lanjutan akan digelar dengan skala yang lebih besar. “Kami tidak ingin aksi ini berlarut-larut, tetapi jika pemerintah tetap diam, kami akan kembali dengan suara yang lebih lantang,” tegas Boyke Rorimpandey.