Presiden Prabowo Beri Contoh, Kabinet Merah Putih Wajib Gunakan Mobil Buatan Dalam Negeri

oleh -90 Dilihat

Dalam upayanya mendorong kemandirian industri otomotif nasional, Presiden Prabowo Subianto memberikan teladan dengan menggunakan mobil buatan dalam negeri. Langkah ini menjadi bagian dari kebijakan yang melarang penggunaan mobil mewah impor di kalangan menteri dan pejabat eselon I dalam Kabinet Merah Putih. Mulai pekan depan, seluruh menteri diinstruksikan untuk beralih menggunakan kendaraan yang diproduksi oleh PT Pindad, termasuk seri Maung.

Presiden Prabowo telah beberapa kali menggunakan kendaraan Pindad MV3 Garuda Limousine dalam berbagai kesempatan resmi. Saat pelantikan pada 20 Oktober 2024, Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terlihat mengendarai mobil tersebut. Selain itu, pada acara semi-militer di Magelang pada 25-27 Oktober 2024, Prabowo kembali menunjukkan komitmennya terhadap penggunaan kendaraan karya anak bangsa.

PT Pindad saat ini mengembangkan berbagai jenis kendaraan, seperti Maung Tangguh, Maung Jelajah, dan Maung Komando, yang semuanya memiliki fitur berbeda sesuai dengan kebutuhan operasional. Garuda Limousine yang digunakan oleh Presiden dirancang khusus dengan fitur keamanan yang mumpuni, termasuk lapisan antipeluru, menjadikannya sebagai mobil dinas resmi kepresidenan.

Langkah Presiden Prabowo menggunakan mobil dalam negeri ini bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga upaya nyata dalam mewujudkan kemandirian industri otomotif nasional. Dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mencapai 70 persen, kendaraan Maung dirancang dan diproduksi sepenuhnya oleh tenaga ahli Indonesia. Melalui kebijakan ini, Prabowo berharap dapat mendorong pertumbuhan industri otomotif nasional sekaligus memberikan dukungan terhadap produk-produk buatan lokal.

Arahan ini berlaku untuk seluruh menteri dan pejabat eselon I, yang kini tidak diperkenankan lagi menggunakan mobil mewah impor. Kebijakan ini dipandang sebagai langkah konkret dalam mendukung pengembangan kendaraan taktis militer dan sipil, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang mandiri di bidang otomotif. (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *