Bali, Wanua.id — Indonesia secara resmi meluncurkan “Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034” pada acara Konferensi Kanker Internasional Indonesia (IICC) 2024 di Bali. Peluncuran tersebut menandai langkah besar dalam upaya nasional untuk menangani salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta pada Kamis (3/10), menyebutkan bahwa rencana ini merupakan tonggak sejarah baru bagi Indonesia. “Rencana ini dirancang untuk memperkuat upaya pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker,” ujarnya. Budi juga menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan enam strategi utama yang akan menjadi pedoman dalam menangani kanker secara lebih efektif dan sistematis.
Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung penanganan kanker, akan ada penambahan fasilitas dan alat kesehatan di rumah sakit seluruh Indonesia. Hingga tahun 2027, Indonesia akan mendapatkan tambahan perangkat diagnostik seperti 276 mammografi, 236 CT scan, 34 SPECT-CT, dan 8 PET-CT.
Lebih lanjut, Budi menyatakan bahwa peningkatan kapabilitas rumah sakit di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi juga menjadi prioritas. Rumah sakit di seluruh negeri diharapkan mampu menyediakan layanan kanker lengkap, termasuk layanan paliatif yang sangat penting bagi pasien kanker tahap lanjut.
Dengan rencana komprehensif ini, Menteri Kesehatan berharap Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal pengendalian kanker di tingkat regional maupun global. “Ini adalah langkah penting yang tidak hanya akan menyelamatkan nyawa, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia serius dalam memerangi kanker,” tutupnya.
Konferensi Kanker Internasional Indonesia 2024 di Bali ini dihadiri oleh para ahli, praktisi medis, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara yang bersatu untuk mendiskusikan inovasi dan kolaborasi dalam pengobatan dan pencegahan kanker.