Ketua Perdoki: Kasus DBD di Indonesia Terus Meningkat, Ancaman Masih Serius

oleh -42 Dilihat

Ketua Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki), Astrid B. Sulistomo, menyatakan bahwa ancaman demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia masih sangat nyata. Jumlah kasus DBD yang terus bertambah menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan.

“DBD di Indonesia pernah mencapai puncaknya pada 2016. Setelah sempat menurun pada 2017–2018, kasusnya kembali meningkat hingga saat ini,” kata Astrid, dikutip dari Antara, Kamis (21/11/2024).

DBD, yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau status sosial. Astrid mengingatkan bahwa jika tidak segera ditanggulangi, penyebaran penyakit ini bisa semakin meluas.

Peningkatan kasus DBD umumnya terjadi saat musim hujan karena kondisi lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk. Pemerintah telah mengupayakan berbagai inovasi, salah satunya adalah penyebaran nyamuk Wolbachia, yang bertujuan menekan penyebaran virus DBD.

Nyamuk Wolbachia dihasilkan melalui proses penyisipan bakteri Wolbachia ke dalam telur nyamuk Aedes aegypti. Inovasi ini telah diterapkan di beberapa kota seperti Yogyakarta, Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, dan Kupang. Meski demikian, efektivitas metode ini masih bervariasi di berbagai daerah.

“Salah satu wilayah di Yogyakarta berhasil menekan penyebaran DBD dengan metode ini, tetapi hasilnya kurang optimal di daerah lain. Penyebabnya belum jelas, mungkin dipengaruhi perbedaan jenis virus atau cara pelaksanaan program,” ujar Astrid.

Hingga pekan ke-38 tahun 2024, tercatat lebih dari 1.200 kasus DBD di Indonesia, dengan angka kematian melebihi 1.000 jiwa. Astrid menegaskan pentingnya upaya kolektif antara pemerintah dan masyarakat untuk mengendalikan penyebaran DBD, terutama melalui penerapan pola hidup bersih dan sehat serta pemberantasan sarang nyamuk. (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *