Kementerian Ketenagakerjaan Tingkatkan Penyuluhan untuk Gen Z Hadapi Dunia Kerja

oleh -75 Dilihat

Wanua.id, Jakarta — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) tengah gencar mengadakan penyuluhan dan bimbingan jabatan ke sekolah, perguruan tinggi, dan balai pelatihan kerja. Upaya ini bertujuan agar calon pekerja, terutama generasi Z (Gen Z), lebih memahami medan dan strategi dalam mencari pekerjaan.

Program ini memberi prioritas pada Gen Z. Menurut Pew Research Center, Gen Z mencakup mereka yang lahir antara 1997 hingga 2012. Di Indonesia, Gen Z merupakan kelompok usia terbesar, mencakup 22 persen dari total populasi. Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada 2023 terdapat 9,9 juta penduduk muda usia 15–24 tahun yang tidak bekerja, bersekolah, atau menjalani pelatihan. Dari angka tersebut, 5,73 juta adalah perempuan, dan 4,17 juta adalah laki-laki.

Perusahaan sering mengeluhkan sikap Gen Z yang dianggap tidak tahan tekanan, kurang inisiatif, dan mudah bosan. Hal ini berpotensi meningkatkan angka pengangguran terbuka di kalangan Gen Z jika tidak segera diatasi. Program ini berupaya membantu Gen Z lebih siap memasuki dunia kerja dan tidak memenuhi stigma negatif dari pemberi kerja.

Survei daring yang dilakukan pada 1-7 November 2024 mengungkapkan bahwa 22,5 persen Gen Z masih menganggur. Faktor utama yang disebutkan adalah persaingan kerja yang ketat, kurangnya keterampilan, gaji yang tidak sesuai, hingga sempitnya lapangan kerja.

Kemenaker berharap melalui program penyuluhan dan pelatihan yang lebih terarah, Gen Z dapat lebih siap menghadapi dunia kerja. Program ini juga diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara kebutuhan dunia kerja dan keinginan Gen Z yang cenderung memilih pekerjaan berbasis teknologi dan passion.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *