Wanua.id – Yassierli, akademisi dan Guru Besar ITB, telah resmi dilantik sebagai Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) periode 2024-2029 setelah melakukan Serah Terima Jabatan (Sertijab) dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menaker, Airlangga Hartarto, di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Jakarta, Selasa (22/10/2024). Prosesi Sertijab yang berlangsung secara tertutup ini menjadi awal dari masa kepemimpinannya di kementerian tersebut.
Setelah acara Sertijab, Yassierli memaparkan rencana kerjanya untuk 100 hari pertama, dengan fokus utama pada isu Upah Minimum Pekerja (UMP). Menurutnya, UMP merupakan salah satu isu strategis yang membutuhkan perhatian serius dan kolaborasi dari berbagai pihak. Ia menyebutkan bahwa saat ini kementeriannya sedang dalam proses pembahasan bersama dengan serikat buruh dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk mencari solusi terbaik bagi semua pihak yang terlibat.
Selain masalah UMP, Yassierli menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja baru, yang menjadi salah satu prioritas sesuai arahan Presiden Prabowo. Menurutnya, transformasi hilirisasi dan digitalisasi merupakan langkah penting untuk membuka peluang kerja di tengah tantangan yang ada. Ia menyatakan bahwa kebijakan terkait hal ini sedang dalam tahap penyusunan dan akan diselaraskan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Yassierli juga mengungkapkan bahwa dirinya dan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, baru saja berdiskusi dengan pejabat tinggi kementerian untuk mengidentifikasi masalah utama yang dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah pengangguran dan ancaman PHK, namun ia optimis bahwa dengan pemetaan kompetensi yang tepat, peluang kerja baru dapat diciptakan. Yassierli berharap langkah-langkah konkret yang diambil dalam 100 hari pertama ini dapat membawa perubahan positif dan menjawab harapan masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, berharap agar upaya peningkatan produktivitas dan daya saing sumber daya manusia yang telah diterapkan selama ini di Kemenaker dapat terus dilanjutkan. Yassierli berkomitmen memastikan bahwa pelatihan dan kurikulum yang ada di Kemenaker benar-benar sesuai dengan kebutuhan industri, terutama terkait re-skilling dan up-skilling tenaga kerja.
Yassierli menutup dengan harapan bahwa 100 hari pertama kepemimpinannya akan menjadi momentum untuk terobosan baru yang dapat memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap Kabinet Merah Putih dan menunjukkan bahwa arah kebijakan Kemenaker menuju peningkatan kesejahteraan tenaga kerja di Indonesia. (***/ar)