Revolusi Green Jobs, Potensi 6.000 Desa Wisata Ciptakan Lapangan Kerja Ramah Lingkungan

oleh -87 Dilihat

Jakarta, Wanua.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan pentingnya sektor pariwisata sebagai pilar utama dalam menciptakan pekerjaan hijau di Indonesia dan negara berkembang. Dalam konteks global yang terus bergerak menuju keberlanjutan, Sandiaga menekankan bahwa pekerjaan hijau bukan hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berperan penting dalam memastikan transisi yang adil bagi para pekerja.

“Pekerjaan hijau menawarkan kesempatan besar bagi Indonesia, terutama dalam upaya transisi menuju ekonomi berkelanjutan. Jika transisi ini terjadi dengan tepat, Indonesia bisa memaksimalkan potensi tersebut,” ujar Sandiaga saat memberikan pidato pada sesi paralel tematik bertajuk The Future of Work: Catalyzing Just Transition towards Green Jobs in Developing and Least Developed Countries dalam rangkaian High-Level Forum on Sustainable Development Goals (HLF MSP 2024) di Bali, Sabtu, 5 September 2024.

Sandiaga menyoroti bahwa desa-desa wisata yang tersebar di seluruh Indonesia, lebih dari 6.000 desa, dapat menjadi sumber utama pekerjaan hijau. Desa wisata ini menawarkan potensi untuk berkolaborasi dalam mendorong inovasi dan investasi berkelanjutan. Dengan penerapan pariwisata yang berbasis lingkungan, desa-desa wisata diharapkan dapat menjadi katalis bagi ekonomi hijau yang ramah lingkungan.

Namun, untuk mewujudkan visi tersebut, dukungan berbagai pihak sangat diperlukan. Pemerintah, pelaku usaha, masyarakat lokal, serta investor harus bergandengan tangan guna menciptakan ekosistem pariwisata yang selaras dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. “Kolaborasi adalah kunci. Tak hanya di pusat-pusat pariwisata, tetapi semua wilayah yang memiliki potensi harus didorong untuk terlibat dalam pengembangan pekerjaan hijau ini,” tambahnya.

Dalam upayanya untuk mengembangkan sektor pariwisata hijau, Sandiaga juga menyoroti pentingnya pelatihan dan pendidikan bagi masyarakat lokal di desa-desa wisata. Dengan memberikan akses pada pelatihan keterampilan berbasis lingkungan, masyarakat dapat lebih siap menghadapi tuntutan pekerjaan hijau yang muncul dari perubahan ini.

Mendorong pekerjaan hijau di sektor pariwisata adalah langkah strategis untuk mewujudkan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dalam era perubahan iklim yang semakin nyata, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam transisi ini, sekaligus menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Dengan lebih banyak pekerjaan hijau di sektor pariwisata, Indonesia tak hanya memperkuat daya tariknya sebagai destinasi wisata, tetapi juga memperkokoh posisinya di panggung internasional sebagai negara yang proaktif dalam menghadapi tantangan iklim global. (***/ar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *